Industri kelapa sawit memiliki potensi untuk menghasilkan pembangunan ekonomi dan sosial yang signifikan di Indonesia. Minyak kelapa sawit adalah salah satu produk pertanian paling sukses di Indonesia dan ekspor pertanian terbesar. Ini juga menyediakan sarana pendapatan dan pembangunan ekonomi bagi banyak orang miskin pedesaan di Indonesia. Industri minyak sawit Indonesia diperkirakan akan terus tumbuh pesat dalam jangka menengah. Namun, dengan kesempatan ini muncul tanggung jawab untuk mengatasi tantangan dan risiko lingkungan, sosial, dan ekonomi yang diketahui terkait dengan rantai pasokan ini.
Pada 2018, kami telah menanam 57,157ha perkebunan kelapa sawit dari 120.955 ha dari ‘Hak untuk Mengolah (HGU)’. Secara khusus, termasuk infrastruktur untuk pabrik (40 ha), perkantoran (264 ha), dan jalanan (3,296 ha). kami belum mendapatkan lisensi atau menanam kelapa sawit di lahan gambut, termasuk perkebunan plasma. Kami berkomitmen untuk produksi minyak sawit berkelanjutan, yang meliputi pengurangan gas rumah kaca, peningkatan mata pencaharian, dan ketahanan pangan.
Area perkebunan kelapa sawit kami terletak di Papua, yang sangat terkait dengan masyarakat setempat. Perburuan satwa liar hanya diperbolehkan jika dilakukan oleh masyarakat setempat dan secara terbatas untuk memenuhi kebutuhan makanan atau upacara tradisional. Selain itu, perburuan hewan liar tidak diperbolehkan dan ini ditunjukkan dengan papan nama.
Semua perkebunan kelapa sawit kami telah melakukan evaluasi AMDAL berdasarkan peraturan pemerintah Indonesia dan akan menerapkan prinsip yang sama untuk semua pengembangan di masa depan.
Selain itu, laporan RKL / RPL disiapkan untuk masing-masing perusahaan sesuai dengan peraturan AMDAL dan secara teratur diserahkan ke lembaga pemerintah terkait. Laporan tersebut mencakup kontribusi terhadap kualitas air, kualitas udara, erosi tanah, pengelolaan keanekaragaman hayati dan masyarakat setempat, dan konten tersebut dinyatakan dengan jelas dan dikelola oleh staf profesional.
Selain itu, pada tahun 2017, evaluasi SEIA dilakukan oleh organisasi konsultan bernama BIOREF.
Kami mendukung Minyak Sawit Berkelanjutan Indonesia (ISPO) sebagai standar keberlanjutan utama untuk produk minyak sawit dan mendukung upaya ISPO untuk mengembangkan mekanisme untuk membedakan produk minyak sawit berkelanjutan. Kami juga mendukung pendirian 7 koperasi plasma untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit masyarakat adat sebagai salah satu program inti ISPO. Pada 2018, pengembangan perkebunan plasma belum dimulai karena masalah deforestasi di Papua. Oleh karena itu, kami berusaha mencapai konsensus melalui konsultasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengembangkan perkebunan plasma sesuai dengan metode pembangunan berkelanjutan. Kami juga memiliki total 4 pabrik CPO (TSE A Mill, TSE B Mill, BCA Mill, DP Mill), yang semuanya menghasilkan CPO menurut standar ISPO. Selain itu, kami akan terus meningkatkan operasi kami untuk memenuhi standar Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan implementasinya.
Karena para pemangku kepentingan dan komunitas internasional menunjukkan keprihatinan yang semakin meningkat terhadap perubahan iklim, kami meresponsnya dengan sesuai. Kami melakukan upaya konsisten untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dengan meninjau untuk memperkenalkan energi terbarukan. Di masa depan, kami berencana untuk menganalisis tingkat emisi gas rumah kaca dengan menggunakan Metodologi Kalkulator ISPO untuk perkebunan kelapa sawit kami untuk membangun manajemen gas rumah kaca yang sistematis.
Komitmen kami terhadap produksi minyak sawit yang bertanggung jawab dengan mematuhi kebijakan tanpa gambut, tanpa eksploitasi, tanpa pembakaran, dan tanpa deforestasi sudah berlaku. Hingga saat ini, pabrik CPO kami belum membeli TBS dari pemasok eksternal dan telah menggunakan 100% produksi TBS dari perkebunan kami sendiri. Kami berencana untuk melanjutkan kebijakan ini di masa mendatang.
Air tetap sebagai elemen penting untuk perlindungan lingkungan dan produksi kelapa sawit. Untuk memastikan keberlanjutan sumber daya penting ini, kami melindungi sungai dengan menetapkan zona penyangga di sekitar sungai. Kami juga melakukan berbagai inisiatif yang bertujuan untuk memastikan kondisi air yang optimal, sehingga menciptakan lingkungan yang ideal untuk budidaya kelapa sawit. Tujuan dari pengelolaan sistem air kami adalah untuk mencegah banjir, meminimalkan erosi, dan untuk mengamankan pasokan air untuk area perkebunan kami selama musim kemarau. Penerapan sistem pengelolaan air kami telah dirancang dengan pertimbangan yang cermat dan studi hidrologi, agronomi, dan topografi yang komprehensif, serta dampak lingkungan dan sosial. Efektivitas dan dampak sistem pengelolaan air, termasuk tahap konstruksinya, telah dianalisis dan dievaluasi dengan cermat.
Kami sadar bahwa melindungi kualitas air adalah bagian penting dari kehidupan kami dan perlindungan lingkungan. Karena itu, kami melakukan upaya luar biasa untuk melindungi kualitas air.
Kami berusaha untuk mengelola kualitas air dengan menguji sampel secara berkala dan menganalisis hasilnya di lokasi yang ditentukan oleh setiap perkebunan kelapa sawit. Sampel dianalisis dan disetujui oleh pemerintah Indonesia dan akan terus melakukannya.
Terkait dengan air, kami terutama berfokus pada mengendalikan dan mengurangi dampak che