- Publikasi berjudul “The Final Countdown” yang disusun oleh Greenpeace (19 September 2018)
- Greenpeace membuat beberapa tuduhan terhadap Korindo di dalam publikasinya:
-
- Pembukaan lahan dari tahun 2013 sampai dengan 2016 yang mencapai 30,000 ha (deforestasi) dan pembukaan lahan dengan pembakaran secara sengaja. Kedua tuduhan tersebut dikutip dari hasil investigasi Aidenvironment.
- Pelanggaran moratorium di konsesi PT Papua Agro Lestari (PAL) yang pada saat itu masih menjadi bagian dari Korindo Group.
- Tidak konsisten terhadap kebijakan NDPE (No Deforestation, Peat, and Exploitation) dengan mengumumkan pembukaan hutan untuk masyarakat dan melakukan pembukaan lahan yang memiliki potensi gambut.
- Korindo telah mengklarifikasi tuduhan terkait pembukaan lahan dan pembakaran yang dikutip Greenpeace dari publikasi Aidenvironment. Klarifikasi dapat dilihat secara lengkap di daftar keluhan Korindo dengan judul “Kampanye Mighty Earth: Burning Paradise”.
- Pada tanggal 21 Februari 2017, Korindo mengumumkan dilakukannya kembali moratorium sementara berdasarkan kekhawatiran beberapa pemangku kepentingan bahwa kajian HCV/HCS yang telah dilakukan belum melalui peer review dan quality panel review. Klarifikasi lengkap dapat dilihat pada daftar keluhan Korindo yang berjudul “Kampanye Mighty Earth: Satellite Data Shows Korindo Violates Deforestation Moratorium” dan “Artikel dari Eco-Business: Korindo has Violated Deforestation Ban, NGO Reveals”.
- Korindo tidak pernah melakukan pembakaran yang disengaja seperti yang dituduhkan.
- Korindo masih taat melaksanakan moratorium sejak tahun 2017 hingga saat ini.
- Korindo terus berkomitmen kepada kebijakan NDPE dalam menjalankan usahanya.